sportyseven.com – Final Liga Champions di Munich berubah menjadi ajang dominasi Paris Saint-Germain sejak peluit pertama. Klub asal Prancis itu langsung menekan pertahanan Inter Milan tanpa ampun. Hanya dalam waktu tujuh menit, Kylian Mbappé mencetak gol pembuka setelah memanfaatkan umpan terobosan dari Vitinha. Serangan demi serangan terus mengalir, membuat Inter Milan kewalahan.
Dominasi Total Tanpa Ampun
PSG tidak mengendurkan tekanan bahkan setelah unggul. Di menit ke-23, Ousmane Dembélé menggandakan keunggulan dengan solo run memukau yang mengecoh dua bek lawan sebelum menaklukkan kiper Yann Sommer. Inter Milan mencoba bangkit, namun lini tengah PSG yang dikomandoi Warren Zaïre-Emery dan Fabián Ruiz menutup setiap celah. Akibatnya, Lautaro Martínez dan Marcus Thuram jarang menyentuh bola di area berbahaya.
Rekor Baru Tercipta di Final
Menit ke-40 menjadi saksi sejarah saat Mbappé mencetak gol keduanya dan membuat skor menjadi 3-0 sebelum jeda babak pertama. Gol itu menjadikannya pemain pertama yang mencetak dua gol di final Liga Champions dalam dua edisi berbeda. Sementara itu, PSG menjadi tim pertama yang mencetak tiga gol di babak pertama final sejak AC Milan melawan Barcelona pada 1994.
Inter Milan Tak Mampu Bangkit
Harapan kebangkitan Inter Milan sirna saat babak kedua baru berjalan lima menit. Achraf Hakimi menjebol gawang mantan klubnya dengan tendangan keras dari luar kotak penalti. Skor 4-0 membuat mental pemain Inter Milan runtuh. Simone Inzaghi mencoba menyelamatkan keadaan dengan tiga pergantian pemain sekaligus, namun situasi tak membaik.
Kemenangan Memalukan Bagi Inter, Sejarah bagi PSG
PSG menutup pesta gol di menit ke-82 melalui sundulan Gonçalo Ramos yang memanfaatkan sepak pojok dari Kang-In Lee. Skor 5-0 menghancurkan harapan Inter Milan dan mengukir sejarah baru. Ini menjadi margin kemenangan terbesar dalam sejarah final Liga Champions. Para pendukung PSG bersorak, sementara wajah pemain Inter tampak hancur saat peluit panjang berbunyi.
Dunia Terpana, PSG Menuju Era Baru
Seluruh dunia sepak bola menyaksikan final ini dengan mata terbelalak. Tidak ada yang memprediksi hasil medusa 88 sebrutal ini. Media di seluruh benua menyoroti betapa PSG tampil sempurna di laga sebesar ini. Kemenangan telak ini bukan hanya trofi, tapi juga pesan tegas: PSG telah berubah menjadi kekuatan baru yang menakutkan di Eropa.